Apakah Benar Biaya Cuci Darah Bisa Ditanggung BPJS?
Sepanjang yang kita tahu, cuci darah atau hemodialisa adalah prosedur kesehatan yang biayanya tak sedikit, tapi wajib dijalani pasien agar tubuhnya tetap bugar. Sekali cuci darah, memerlukan biaya kurang lebih Rp. 600 ribu. Sedangkan dalam 1 minggu, pasien harus menjalani 1-3 kali sesi cuci darah. Bisa dibayangkan berapa banyak biaya yang harus dikeluarkan dalam 1 bulan. Belum termasuk biaya aneka tes darah dan konsultasi dokter. Maka tak heran jika mereka yang harus menjalani cuci darah, rela menjual semua asset berharganya agar tetap bisa membiayai pengobatannya.
Saat itu, kami terpikir, apakah bisa menggunakan BPJS untuk menanggung biaya cuci darah? Ternyata, bisa! BPJS Kesehatan memang menanggung biaya cuci darah pasien yang sesuai prosedurnya. Tak peduli dari kelas 1, 2, atau 3, semuanya ditanggung asalkan dalam status aktif, tidak menunggak dan mengikuti prosedur berobat sesuai ketentuan.
Biaya cuci darah yang ditanggung BPJS ini tentu tidak murah, mengingat begitu banyak pasien yang membutuhkan layanan ini. Alat yang tersedia pun sangatlah mahal harganya, dan terbatas. Tidak semua rumah sakit yang ditunjuk mumpuni untuk menampung pasien cuci darah yang begitu banyak.
Untuk membayar biaya 1 kali cuci darah perseorangan, dibutuhkan iuran yang berasal dari 40 orang yang sehat jika biaya iuran yang diikuti adalah Rp. 25.000. Dalam satu bulan, jika 1 pasien melakukan cuci darah dengan BPJS minimal 4 kali, maka butuh sekitar 160 orang sehat untuk membayarkan 1 pasien cuci darah tiap bulannya, seperti yang diungkapkan oleh Menteri Kesehatan, Nila Farida Moeloek.
Oleh karena itu, biaya yang begitu banyak ini harus dilakukan secara gotong-royong melalui peserta-peserta BPJS yang masih sehat. Tak ada salahnya bukan membantu mereka yang dalam kondisi darurat dan harus dibantu, Ladies? Semoga kita selalu dikarunian kesehatan dan rejeki lebih agar bisa membantu para pasien-pasien ini. Semoga informasi tentang cuci darah ditanggung BPJS ini dapat membantu kamu ya.
