Ads Responsive
Sunday, July 31, 2016

Biawak Atau Nyambik Dalam Bahasa Jawa

Ads Responsive

Biawak Atau Nyambik Dalam Bahasa Jawa

Pernahkah anda mendengar atau melihat ada orang yang gemar mengkonsumsi daging reptil seperti ular, buaya, biawak, maupun jenis lainnya. Mendengarnya saja mungkin membuat Anda merinding. Kali ini kita akan membahas tentang “Bahaya Daging Biawak”.
Biawak merupakan salah satu binatang melata yang banyak kita jumpai berkeliaran di tepi-tepi sungai. Binatang yang tergolong dalam kadal besar ini biasanya tinggal atau berdiam dalam lubang-lubang tanah. Biawak termasuk binatang buas yang memiliki taring yang panjang. Adapun beberapa hewan yang biasa menjadi mangsanya adalah ayam, ular, dan jenis binatang lainnya. Di Indonesia, khususnya di kalangan masayrakat Jawa, biawak sering disebut nyambik, sedang di Sunda nama lainnya adalah biyawak dan di Madura biawak dikenal dengan nama berekai.
Pengobatan dengan Daging Biawak
Menurut beberapa kalangan masyarakat, mengkonsumsi daging biawak dapat menjadi salah satu obat mujarab untuk mengatasi beberapa penyakit seperti penyekit asma dan juga berbagai macam penyakit kulit. Di Pakistan, beberapa bagian dari tubuh biawak digunakan dalam berbagai jenis pengobatan. Misalnya daging biawak dimakan untuk menyembuhkan rasa nyeri akibat gangguan rematik, lemak perut biawak digunakan sebagai salep untuk mengobati infeksi kulit, minyak dan lemak dari biawak digunakan untuk mengobati wasir atau nyeri kronis.
Namun, mengkonsumsi daging biawak dalam ajaran agama islam adalah haram hukumnya. Hal ini sesuai dengan sabda rasulullah SAW dalam sebuah hadist yang berbunyi “Seluruh binatang pemangsa dengan gigi taringnya maka haram memakannya.” (HR. Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu).
Efek Samping Akibat Mengkonsumsi Daging Biawak
Akhir-akhir ini beberapa rumah makan maupun kalangan masyarakat yang didapati telah memperjual belikan makanan yang berasal dari daging reptil, seperti biawak. Mereka seakan tak mempedulikan efek samping yang dapat ditimbulkan akibat mengkonsumsi daging hewan-hewan tersebut bagi konsumen. Beberapa studi telah menunjukkan bahwa dalam tubuh hewan-hewan reptil tersebut terkandung berbagai macam penyakit menular yang berasal dari parasit, bakteri, virus, maupun berbagai jenis logam berat maupun residu yang terkontaminasi yang dapat menyebabkan berbagai masalah bagi kesehatan.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa “resiko mikrobiologi yang paling jelas yang berasal dari mengkonsumsi daging reptil seperti biawak, kemungkinan karena adanya bakteri patogen, terutama Salmonella, Shigella dan juga, Escherichia coli, Yersinia enterolitica, Campylobacter, Clostridium dan Staphylococcus aureus, yang dapat menyebabkan penyakit dari berbagai tingkat keparahan.”
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam International Journal of Food Microbiology, menunjukkan bahwa orang-orang yang mengkonsumsi daging reptil seperti buaya, biawak, ular, maupun jenis reptil lain dapat meningkatkan resiko untuk terjangkit berbagai penyakit tertentu, seperti :
1. Trichinosis
Ini merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh parasit cacing gelang (nematoda), dimana cara kerjanya adalan dengan menginfeksi serta merusak jaringan tubuh. Nematoda adalah sejenis cacing parasit (misalnya, Trichinella spiralis). Ketika seseorang mengkonsumsi daging yang telah terkontaminasi jenis cacing ini, maka pada saat telah tertelan, cacing parasit tersebut akan dapat melewati saluran usus untuk menyerang jaringan lain, seperti otot, di mana mereka akan bertahan hidup. Trichinosis juga disebut trichinellosis, trichiniasis, atau trichinelliasis. Adapun gejala dari penyakit ini adalah :
·         Gejala awal ditandai denganketidaknyamanan perut, diare, serta mual-mual yang dimulai 1 hingga 2 hari setelah mengkonsumsi daging tersebut.
·         Pada tahap selanjutnya, gejala akan semakin berkembang dengan timbulnya nyeri otot, gatal, demam, menggigil, serta rasa nyeri pada persendian yang akan timbul setelah 2 hingga 8 minggu setelah konsumsi. Selain itu,terdapat juga gejala lainnya seperti terjadi perdarahan di bawah kuku, serta radang pada mata (konjungtivitis).
Sejumlah kondisi berbahaya juga bisa disebabkan oleh kontaminasi parasit cacing ini seperti :
·         gejala kaki gajah
·         penyebab anemia
·         penyebab cacingan
2. Pentastomiasis
Ini merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh parasit yang bernama Pentastomids yang biasa menginveksi beberapa jenis reptil seperti ular, kadal, maupun jenis reptil dan carnivora lainnya. Infeksi yang diakibatkan oleh larva pentastomids pada manusia sebagian besar tidak menimbulkan gejala apapun seperti terjadinya obstruksi, kerusakan, atau respon imun yang signifikan. Namun, parasit ini justru dapat menyebabkan berbagai kerusakan pada organ tubuh bahkan dapat menimbulkan keadaan yang lebih darurat lagi bagi kesehatan.
Setelah tertelan, larva yang tinggal dalam daging seperti biawak akan menetas di usus manusia. Lalu kemudian akan bermigrasi ke berbagai organ tubuh lainnya dan dapat menimbulkan kista. Pertumbuhan kista  yang semakin membesar akan dapat menghalangi pertumbuhan organ tubuh lainnya tempat ia tumbuh. Akibat dari pertumbuhan larva tersebut dalam tubuh dapat menimbulkan sakit perut, muntah, sembelit, diare, maupun gangguan pada perut lainnya.
Adapaun gejala yang timbul dari penyakit ini antara lain adalah :
·         Timbulnya nyeri perut
·         Batuk Kronis
·         Sering berkeringat di malam hari
3. Gnathostomiasis
Gnathostomiasis merupakan salah satu jenis penyakit yang menyerang tubuh manusia dimana penyebabnya adalah beberapa spesies cacing parasit (nematoda) dalam genus Gnathostoma. Ini merupakan jenis penyakit yang paling sering ditemukan di Asia Tenggara, Amerika Selatan dan Tengah, dan di beberapa daerah di Afrika.
Parasit ini biasanya tinggal di tubuh beberapa jenis ikan air tawar, belut, katak, burung, dan berbagai jenis reptil. Seseorang yang telah terinfeksi oleh parasit ini akan bermanifestasi dengan terjadinya pembengkakan di bawah kulit serta meningkatnya kadar eosinofil dalam darahnya. Meskipun parasit ini jarang bisa memasuki jaringan tubuh seperti hati, dan juga bagian mata, akan tetapi hal ini dapat menyebabkan nyeri pada saraf, koma, kelumpuhan, hingga kematian.
Gejala yang biasa ditimbulkan dari penyakit ini antara lain adalah :
·         Timbulnya rasa mual dan muntah
·         Rasa tidak nyaman pada perut
·         Diare
·         Nyeri serta lemah pada otot
·         Rasa tidak nyaman pada dada
·         Batuk
·         Timbulnya ruam pada kulit yang disertai dengan rasa gatal dan pembengkakan
·         Timbulnya darah dalam urine
·         Terjadi penyebab kram perut.


Ads Responsive

Share this

ShareShareTweet
Tags :

Just someone who proud to be called as Blogger, love to make Blogger template to spend a spare time.

Related : Biawak Atau Nyambik Dalam Bahasa Jawa